Minggu, 07 Oktober 2012

Janji adalah hutang !!

Diposting oleh Desy Puja Kurnia Arista di 15.47 0 komentar

Dalam pergaulan sehari-hari sering kita mendengar bahwa janji adalah hutang yang harus dibayar dan ada pula yang mengatakan bahwa seseorang itu yang dipegang adalah janjinya atau dipercayanya seseorang itu dikarenakan oleh ketepatan orang tersebut melaksanakan janjinya.

Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Betapa banyak orangtua yang mudah mengobral janji kepada anaknya tapi tak pernah menunaikannya. Betapa banyak para politisi, pemimpin dan siapapun yang dengan entengnya berjanji akan begini dan begitu, namun tak pernah menepatinya.

Alangkah berbahagia bagi mereka yang selalu tepat dalam setiap janji yang diucapkan. Janji itu sejenis sumpah, dan sumpah itu adalah hutang yang akan terbawa mati. Janji-jani yang dikhianati akan menjadi beban berat yang akan dipikul di di dunia ini maupun kelak diakhirat. Siapapun yang berjanji selain janji untuk berbuat maksiat maka janji itu harus benar-benar diperjuangkan mati-matian untuk ditepati. Kita harus rela berkorban demi janji ini ditepati. Karena kesanggupan menepati janji adalah bukti kemuliaan akhlak seseorang.
Seperti itulah besarnya perhatian menepati janji di mata generasi terbaik umat ini. Karena mereka yakin bahwa janji itu akan dimintai pertanggungjawabannya di sisi Allah SWT. Dan tiada kalimat yang terucap kecuali di sisinya ada malaikat pencatat. Intinya, keimanan yang benar itulah yang akan mewariskan segala tingkah laku dan perangai terpuji. Hal ini sangat berbeda dengan orang yang hanya bisa memberi janji-janji manis yang tidak pernah ada kenyataannya. Tidakkah mereka takut kepada adzab Allah SWT karena ingkar janji? Tidakkah mereka tahu bahwa ingkar janji adalah akhlak Iblis dan para munafikin?

Oleh karena itu berhati-hatilah dengan janji atau sumpah. Terutama sangat diingatkan bagi para pedagang yang suka meringankan sumpah dan janji agar dagangannya laku. Juga bagi para bos yang kadang dengan spontan memberikan janji-janji pada karyawannya, amun kemudian mereka melupakan begitu saja janji-janjinya itu. Para pemimpin yang pada saat kampanye dulu banyak mengobral janji-janjinya, namun apa yang mereka janjikan itu tidak lebih dari kedustaan untuk memperdaya banyak orang.

Allah SWT juga berfirman : “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” (QS. 48:10).  Allah SWT menyebutkan pahala orang-orang yang menepati janjinya dan bertakwa, sesudah memerintahkan untuk menepati janji, untuk memberikan pengertian bahwa menepati janji termasuk perbuatan yang diridai Allah dan orang yang menepati janji itu akan mendapat rahmat Nya di dunia dan di akhirat. Pada ayat ini terdapat suatu prinsip dalam agama yaitu menepati janji dan tidak mengingkarinya, serta memelihara diri dari berbuat maksiat adalah perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, dan patut mendapat limpahan kasih sayang Nya.

»»  Selengkapnya>>>

Star ♬♪

Diposting oleh Desy Puja Kurnia Arista di 15.33 0 komentar

the wind is shaking the windows,and over my small room,
the stars fill up the sky, shining brightly too many to count,
the stars reassure tired me
they wipe away the many tears that are deep inside me

don’t be hurt too much..they hug me tight and pamper me
and comfort me,
telling me to go to sleep

though I’m exhausted to the point where I can’t walk
though my tears blur my vision
I’ll still smile in front of my love that I’m not able to get

Even though our happy times were short, I’ll treasure it deep inside my heart
like those countless number of stars, forever

My dream is coming. though it is unusual that my one star is bright
it is very bright, even blinding..it comes down to my shoulder
stop being so sad..it holds my hand as it touches me
and gives me a warm hug

though I’m exhausted to the point where I can’t walkthough my tears blur my vision
I’ll still smile in front of my love that I’m not able to get

Even though our happy times were short, I’ll treasure it deep inside my heart
like those countless number of stars, forever

Only for today, I won’t cry though my eyes fill with tears
I want to laugh like those stars
Oh~ I want to cherish all my happy moments deep inside my heart
Like those countless number of stars, forever
»»  Selengkapnya>>>

Memaknai Arti Kehilangan

Diposting oleh Desy Puja Kurnia Arista di 03.02 0 komentar

Ada seorang perempuan yang merasa sangat  kehilangan saat ditinggal mati suami yang
sangat dicintainya. Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar.

Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun. Wanita itu
merasa dengan kematian suaminya, maka tidak ada lagi makna dari hidup yang dijalaninya.

Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan dia mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta disediakan beberapa bumbu dapur yang mana
hampir setiap rumah memilikinya. 

Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali.

Mendengar hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua
tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap rumah memiliki bumbu dapur yang diminta oleh si orang bijak, tapi setiap rumah mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya. Entah itu orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah meninggal.

Waktu berjalan dan tidak ada satu pun rumah yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang
dibutuhkan.

Hal ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang ditinggal mati oleh orang yang disayanginya.

Akhirnya, dia kembali mendatangi si orang bijak dan menyatakan pasrah akan kematian
suaminya. Hingga kemudian dia menguburkan mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua orang pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya.

Pesan : jangan pernah menganggap bahwa masalah yang ada pada kita merupakan masalah yang paling besar, sehingga kita mengorbankan waktu hanya untuk terus meratapi musibah tersebut.

Yakinlah, bahwa semua orang di dunia ini pernah mengalami musibah,  apapun bentuknya.
Yang membedakan adalah bagaimana seseorang menghadapi dan menyikapi masalah yang ada pada dirinya. :)

source : Anne Ahira
»»  Selengkapnya>>>
Backlink Exchange
 

♥ Daily Note ツ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea